BanyuwangiNews.com – Sejumlah tokoh olahraga menyoroti terkait rapat kerja Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Banyuwangi. Dalam rapat tersebut membahas tentang rencana gelaran Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur yang menuai kontroversi hingga timbul ketegangan.
Perkara muncul saat KONI Banyuwangi berencana menggunakan pihak ketiga dalam pengelolaan anggaran dan pelaksanaan Porprov Jawa Timur di Malang Raya. Kondisi itu hingga membuat sejumlah cabor memberikan berbagai argumen bernada penolakan.
Tokoh senior cabang olahraga (cabor) Panahan (Perpani) Banyuwangi, Bonavita Budi Wijayanto, menegaskan bahwa cabor di bawah naungan KONI Banyuwangi memiliki pengalaman dalam mengelola anggaran, terutama untuk ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur.
"Tahun 2019, anggaran Porprov diserahkan langsung ke masing-masing cabor, dan hasilnya bisa lebih efisien. Bahkan pada Porprov 2023, Cabor Panahan justru lebih hemat dalam penggunaannya," ujar pria yang akrab disapa Totok.
Ia menilai, apabila dana hibah diserahkan langsung ke cabor, maka anggaran tersebut dapat digunakan untuk pembinaan atlet secara berkelanjutan.
"Kami mendengar ada rencana agar dana pembinaan cabor diusahakan melalui Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) 2025. Namun, melihat kondisi negara yang tengah melakukan penghematan anggaran, hal itu masih diragukan," tandasnya.
Selain isu alokasi dana Porprov, rapat kerja (raker) yang dihadiri para pengurus cabor juga berlangsung panas saat membahas anggaran sekretariat KONI Banyuwangi.
"Sejumlah cabor meminta KONI Banyuwangi agar mematuhi hasil raker sebelumnya, yakni menetapkan anggaran sekretariat sebesar 10 persen dari total pagu dana hibah. Namun, pihak KONI bersikeras agar anggaran sekretariat disesuaikan kembali," imbuh Totok.
Raker yang dijadwalkan mulai pukul 15.00 WIB baru berakhir sekitar pukul 19.30 WIB. Hingga berita ini diturunkan, belum ada keputusan final terkait alokasi anggaran Porprov Jatim 2025 maupun dana sekretariat KONI Banyuwangi.
Kedua hal tersebut akan dibahas lebih lanjut dalam pertemuan pengurus cabor setelah dana hibah resmi dicairkan.
Diketahui, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi mengalokasikan dana hibah sebesar Rp2,8 miliar untuk KONI Banyuwangi. Dari jumlah tersebut, Rp2,2 miliar direncanakan untuk mendanai keikutsertaan Banyuwangi dalam Porprov Jatim 2025 yang akan digelar di Malang Raya.
Sementara itu, Rp200 juta dialokasikan untuk operasional sekretariat KONI Banyuwangi, Rp200 juta untuk sekretariat Porprov Jatim 2025, dan Rp200 juta untuk Pusat Latihan Kabupaten (Puslatkab). (amn)