Banyuwangi - Keputusan KONI Banyuwangi dalam seleksi atlet Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur (Jatim) IX Tahun 2025 menuai kritik. Pasalnya, Cabang Olahraga (Cabor) Anggar Banyuwangi hanya mengirim satu atlet, meski sebelumnya telah mendaftarkan delapan atlet berprestasi yang telah melalui proses pembinaan dan seleksi ketat.
Atlet tunggal yang diberangkatkan adalah Zulham Nazmi Al Farhani, turun di nomor Sabel Putra, didampingi pelatih Erwin Setiyawan. Keputusan ini dianggap tidak mencerminkan komitmen KONI dalam mendukung pembinaan prestasi olahraga di daerah.
Ketua Kontingen Porprov Banyuwangi, Agus Sujiyono, membenarkan bahwa delapan atlet anggar telah didaftarkan ke KONI Banyuwangi, namun hanya dua yang dinyatakan lolos oleh Pengprov IKASI Jatim—dan satu di antaranya, atlet putri Aluna Keysha Zuleika, akhirnya mengundurkan diri karena bergabung dengan tim Paskibraka.
“Bukti pendaftaran sudah dikirimkan oleh admin KONI ke panitia, tapi seluruhnya ditolak oleh Technical Delegate (TD) dari IKASI Jatim,” ujar Agus, Senin (23/6/2025). “Ini menjadi pukulan bagi kami yang telah menyiapkan atlet terbaik.”
Kritik tajam disampaikan oleh Pengkab IKASI Banyuwangi masa bakti 2021–2025, Agus Andrianto, yang menyayangkan sikap KONI Banyuwangi. Menurutnya, keputusan tersebut tidak adil dan mencederai semangat para atlet yang selama ini telah menjalani pembinaan intensif dan menunjukkan prestasi di berbagai kejuaraan.
“Delapan atlet yang kami daftarkan bukan sembarangan. Mereka hasil talent scouting dari berbagai kejuaraan regional hingga provinsi. Bahkan rutin berlatih di Taman Blambangan dengan pelatih resmi,” tegas Andri.
Andri juga menyoroti soal legalitas organisasi. Ia menyatakan bahwa kepengurusan IKASI Banyuwangi yang dipimpinnya adalah hasil Muskab resmi yang dihadiri Ketua IKASI Jawa Timur, Roy Siregar bahkan Pengurus IKASI Pusat dan memiliki struktur jelas dengan atlet, pelatih, dan sekretariat yang aktif.
“Seharusnya KONI mengedepankan prestasi dan pembinaan. Bukan justru mematikan semangat atlet dengan alasan yang tidak berpihak pada realitas di lapangan. KONI harus melindungi dan mengayomi anggotanya, bukan mengkerdilkan,” pungkasnya.
Sebelumnya, delapan atlet anggar Banyuwangi telah diproyeksikan turun dalam kategori Degen, Floret, dan Sabre, baik putra maupun putri. Mereka adalah:
Namun kini, harapan besar itu menyisakan kekecewaan. Hanya satu atlet yang berangkat, dan banyak pihak menilai keputusan ini sebagai bentuk kurangnya keberpihakan terhadap prestasi oleh KONI Banyuwangi. (amn)