BanyuwangiNews.com – Sesosok jenazah perempuan tanpa identitas ditemukan di kawasan Taman Nasional Alas Purwo, tepatnya di Blok Parang Gedeh, (Plengkung), Dusun Kutorejo, Desa Kalipait, Kecamatan Tegaldlimo, Banyuwangi, Selasa (15/7/2025). Korban diduga merupakan salah satu penumpang kapal motor penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di perairan Selat Bali beberapa waktu lalu.

Penemuan jenazah tersebut pertama kali dilaporkan oleh seorang nelayan kepada petugas Taman Nasional Alas Purwo (TNAP). Informasi itu diterima oleh saksi bernama Nanang Dwi Prasetyo (45), petugas TNAP, yang kemudian berkoordinasi dengan pihak kepolisian sektor Tegaldlimo.

Proses evakuasi dilakukan oleh tim gabungan yang terdiri dari personel TNI, Polri, petugas kesehatan, dan petugas TNAP. Medan lokasi yang sulit membuat proses evakuasi memakan waktu cukup lama, yakni sekitar empat jam dengan berjalan kaki sejauh 5,8 kilometer dari Pos Plengkung.

Jenazah ditemukan dalam kondisi rusak dan tidak dapat dikenali. Saat ditemukan, korban hanya mengenakan bra berwarna pink, tanpa identitas apapun. Oleh tim evakuasi, jenazah perempuan tersebut kemudian dibawa menggunakan ambulans Rumah Koin Duafa ke RSUD Blambangan Banyuwangi untuk proses identifikasi lebih lanjut.

Kapolsek Tegaldlimo, IPTU Sadimun, memimpin langsung proses evakuasi di lokasi kejadian. Turut serta dalam tim evakuasi sejumlah personel dari Polsek Tegaldlimo, Sat Polairud Polresta Banyuwangi, Koramil Tegaldlimo, serta tenaga medis dari Puskesmas Kedungwungu.

Tindakan yang dilakukan petugas meliputi mendatangi lokasi kejadian, mengamankan barang bukti, meminta keterangan saksi, melakukan dokumentasi, serta koordinasi dengan pihak kesehatan. Evakuasi ini juga melibatkan dokter Heri Supriadi dan perawat Porwohadi dari Puskesmas Kedungwungu.

Hingga berita ini diturunkan, pihak berwenang masih melakukan proses identifikasi terhadap jenazah dan menelusuri kemungkinan keterkaitannya dengan insiden tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali. Masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarga diminta untuk segera melapor ke pihak berwajib guna kepentingan identifikasi lebih lanjut.