BanyuwangiNews.com - Warga Dusun Jalen 1, Desa Setail, Kecamatan Genteng, mengeluhkan bau menyengat yang berasal dari penampungan sampah KSM Harapan. Selain bau, warga juga resah dengan banyaknya lalat yang beterbangan di sekitar lokasi penumpukan.
Ketua RT 03/RW 01 Dusun Jalen 1, Slamet Mukhib, membenarkan adanya laporan dari warga terkait kondisi tersebut. Penumpukan terjadi karena bak truk pengangkut milik Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Banyuwangi masih penuh dan belum diambil.
“Semua sampah biasanya masuk ke bak truk DLH, tapi karena penuh, sebagian masih menumpuk di tempat penampungan,” jelas Nanang Faturrohman (35), pengelola sampah di Desa Setail, Jumat (1/8/2025).
Nanang mengatakan, pengambilan sampah oleh armada DLH dilakukan paling cepat dua minggu sekali dan paling lama tiga minggu sekali. Akibatnya, sampah yang sudah menumpuk di penampungan bisa berumur hingga dua minggu, sehingga menimbulkan bau tak sedap dan memicu banyaknya lalat.
Kapasitas bak truk yang ada saat ini hanya mampu memuat sekitar 5 ton sampah. Di lokasi penampungan, sampah biasanya dipilah-sebagian dimasukkan ke truk dan sebagian diolah menjadi kompos. Namun, saat musim hujan, proses pengolahan tidak berjalan optimal.
“Lalat ini berkembang biak sembarangan, tidak di tempat yang sudah disediakan. Kami berusaha mengatur ulang penataan pengelolaan sampah agar masalah ini bisa berkurang,” ujar Nanang.
Selain itu, pihak pengelola masih menunggu pergantian bak truk dari DLH dengan kapasitas yang lebih besar. Untuk mengurangi bau, pengelola biasanya melakukan penyemprotan dengan cairan buatan sendiri, meski saat ini penerapannya masih ditunda karena adanya penataan ulang sistem pengelolaan.
“Kalau penataan sudah baik, kemungkinan besar bau bisa diminimalisir,” tambahnya.
Warga berharap adanya solusi cepat, baik dari pihak pengelola maupun DLH, agar masalah bau dan serbuan lalat ini tidak berlarut-larut.(Ali)