BanyuwangiNews.com - Ketenangan dini hari di Kelurahan Mandar, Kecamatan Banyuwangi, mendadak pecah pada Senin (29/9/2025). Sekitar pukul 02.00 WIB, seorang warga bernama Haikal (29) mendapati seekor rusa liar berkeliaran di sekitar plengsengan perkampungan. Hewan bertanduk panjang dan tajam itu membuat sejumlah warga terkejut sekaligus khawatir akan keselamatan mereka.
Merasa situasi berbahaya, Haikal segera menuju kantor Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar) Kabupaten Banyuwangi untuk meminta pertolongan. Laporan tersebut diterima petugas pada pukul 02.10 WIB. Hanya tiga menit kemudian, Regu Brama 2 bergerak cepat ke lokasi dengan perlengkapan evakuasi, termasuk sarung tangan pelindung, senter, tali karmantel, dan mobil rescue.
Ketika tiba di kawasan plengsengan, petugas mendapati rusa jantan dengan tanduk yang terlihat runcing. Hewan itu tampak gelisah dan beberapa kali berlari kecil, seolah mencari jalan keluar. Warga yang menyaksikan dari jarak aman tak henti-hentinya mengabadikan momen tersebut, sementara sebagian lain mencoba menenangkan suasana.
Proses evakuasi ternyata tidak mudah. Tim Damkar berupaya menjerat rusa menggunakan tali khusus. Namun setiap kali didekati, rusa itu bereaksi agresif, menundukkan kepala dengan tanduk siap menghantam. “Kami harus ekstra hati-hati. Gerakan rusa sangat cepat dan tanduknya bisa melukai siapa saja,” ujar salah satu anggota Regu Brama 2.
Sekitar 30 menit tim berupaya mengamankan hewan itu. Sayangnya, ketika jerat hampir terpasang sempurna, rusa tiba-tiba meloncat dan berhasil melepaskan diri. Hewan liar tersebut lantas berlari kencang ke arah utara sebelum membelok ke barat menuju area persawahan yang gelap. Upaya pengejaran dilakukan hingga pukul 02.50 WIB, namun rusa tersebut tak lagi terlihat.
Meski operasi berakhir tanpa keberhasilan penangkapan, petugas memastikan tidak ada korban jiwa maupun kerusakan di sekitar lokasi. Mereka juga memberikan imbauan kepada warga untuk tetap tenang jika kejadian serupa terulang. “Segera hubungi kami atau aparat desa bila melihat satwa liar. Keselamatan warga adalah prioritas utama,” tegas salah satu petugas.
Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa perbatasan antara permukiman dan habitat satwa kian berdekatan. Alih fungsi lahan dan aktivitas manusia di area hijau membuat satwa liar, termasuk rusa, semakin sering memasuki wilayah penduduk. Warga pun diimbau menjaga lingkungan dan waspada terhadap potensi kemunculan hewan-hewan dari alam liar, terutama pada jam-jam sepi ketika suasana gelap memudahkan satwa untuk bergerak.
Dinas Damkar Banyuwangi berencana berkoordinasi dengan pihak berwenang lain, seperti Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), untuk memantau kemungkinan keberadaan rusa tersebut di sekitar area persawahan. Langkah ini diharapkan dapat mencegah insiden serupa sekaligus melindungi kelestarian satwa liar di wilayah Banyuwangi.(Ali)