BanyuwangiNews.com – Manajemen ASDP Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, mengeluarkan imbauan kepada para pengusaha angkutan untuk membagi beban muatan truk yang akan menyeberang ke Gilimanuk. Hal ini bertujuan mengurai antrean dan mempercepat proses pemuatan kendaraan di pelabuhan.
General Manager ASDP Ketapang, Yannes Kurniawan, menjelaskan bahwa truk dengan muatan di bawah 35 ton akan lebih mudah diarahkan ke dermaga Moveable Bridge (MB) 1 hingga 4. Sebaliknya, kendaraan yang memiliki muatan lebih dari 35 ton harus masuk ke buffer zone terlebih dahulu sebelum dilayani di dermaga MCM.
"Jika beban 35 ton bisa dipecah menjadi dua kendaraan dengan masing-masing membawa maksimal 25 ton, maka distribusi kendaraan bisa lebih efisien dan mengurangi antrean," terang Yannes, Rabu (6/8/2025).
BACA BERITA:
https://banyuwanginews.com/view/cluring-dan-kabat-menjadi-pamungkas-pelaksanaan-yandu-kpop-2025
Sebagai langkah konkret, ASDP bekerja sama dengan Dinas Perhubungan dan Satlantas Polresta Banyuwangi dalam upaya memisahkan kendaraan berdasarkan beban muatannya. Proses ini dilakukan melalui pemasangan stiker berwarna di kendaraan.
"Truk dengan muatan di bawah 35 ton akan ditempeli stiker hijau dan bisa langsung masuk ke area pelabuhan tanpa perlu menunggu di buffer zone. Sementara stiker merah untuk kendaraan yang muatannya melebihi 35 ton," jelasnya.
Yannes menambahkan, pemasangan stiker ini sudah mulai dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur. “Informasinya, sekitar 4.000 stiker sudah disiapkan,” imbuhnya.
Sebagai bagian dari sosialisasi, pihak ASDP juga telah memasang spanduk pemberitahuan mengenai aturan ini di sejumlah titik strategis, termasuk di Jembatan Timbang Watu Dodol, Kalipuro, Banyuwangi.
Langkah ini diharapkan dapat mengurangi kepadatan kendaraan di area pelabuhan sekaligus memperlancar arus penyeberangan Jawa-Bali menjelang momen-momen padat seperti libur akhir pekan dan hari besar nasional. (Ali)
