BanyuwangiNews.com - Insiden pembacokan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Cungking, Kelurahan Mojopanggung, Kecamatan Giri kian terungkap. Kondisi itu didapat dari keterangan salah seorang terduga pelaku yang berhasil ditangkap pasca peristiwa berdarah tersebut.
Terungkap dia adalah Mohammad Faiqurohman (24) warga Desa Tapanrejo, Kecamatan Muncar, Banyuwangi. Saat ini tengah menjalani penyidikan di Mapolsek Giri pasca terlibat dalam aksi pembacokan tersebut.
"Terkait motif aksi pembacokan ini yakni ada masalah pribadi antara korban dan tersangka. Masalah ini pun memuncak saat mereka melakukan transaksi burung kicau," ungkap AKP Budi Mujiono.
Polisi mengungkap ada tiga terduga pelaku dalam insiden ini. Namun, dua orang lainnya kabur usai peristiwa tersebut.
"Satu tersangka kami amankan. Sedangkan dua lainnya yang terlibat dalam kasus ini kabur," ucap AKP Budi Mujiono.
AKP Budi mengungkap, kronologi awal kejadian tragedi di TPU Cungking tersebut. Awalnya, korban dan tersangka terlibat transaksi jual beli burung kicau dengan sistem Cash On Delivery (COD).
"Korban dan tersangka ini melakukan pertemuan di rumah korban Dinar Mislani," ungkapnya.
Tapi, kata Budi, tak berselang lama usai kedatangan pelaku, terjadi adu mulut antara korban. Bahkan sempat terjadi ribut hingga akhirnya terjadi aksi pembacokan.
"tiga orang mengalami luka serius. Ketiga korban saat ini mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Blambangan. Korban mengalami luka di bagian wajah karena benda tajam, ada di bagian leher, punggung hingga perut dan masih dalam perawatan intensif pihak rumah sakit dan dalam kondisi sadar," katanya.
Berikut nama korban :
1. Dinar mislani ( umur 30 an) rt 03/02 Lingkungan Cungking, Kelurahan Mojopanggung.
2. Hari Suselo (45 ) RT 01/02 Lingkungan Cungking, Kelurahan Mojopanggung
3. Iyono (55) RT.01/02 Lingkungan Cungking, Kelurahan Mojopanggung.
Kasus ini menambah daftar insiden kekerasan yang terjadi di Banyuwangi dalam beberapa waktu terakhir. Sebelumnya, aksi perang sarung antarkelompok remaja nyaris berujung ricuh di Desa Sembulung, Kecamatan Cluring, yang berhasil dibubarkan oleh pihak kepolisian.
Pihak berwenang diharapkan dapat meningkatkan patroli dan pengawasan untuk mencegah terjadinya insiden serupa di masa mendatang. (amn)