Bupati Ipuk Bersama Empat Menteri Finalisasi Pilot Project Penyempurnaan Digitalisasi Bansos
- by Admin
- 26 Agustus 2025
BanyuwangiNews.com, Jakarta - Pemerintah pusat menetapkan Banyuwangi sebagai lokasi percontohan (pilot project) program digitalisasi Bantuan Sosial (Bansos) tingkat nasional. Penetapan ini diumumkan dalam rapat koordinasi di Kantor Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Jakarta, Selasa (26/8/2025), yang turut dihadiri Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani.
Rakor tersebut dipimpin langsung oleh Ketua DEN sekaligus Ketua Komite Percepatan Transformasi Digital Pemerintah, Luhut Binsar Pandjaitan. Hadir pula sejumlah pejabat tinggi, termasuk Menteri Sosial Saifullah Yusuf, Menpan RB Rini Widyantini, Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid, serta Menteri Bappenas Rachmat Pambudy. Sejumlah wakil menteri dan pimpinan lembaga strategis lainnya juga ikut terlibat.
BACA BERITA :
https://banyuwanginews.com/view/petani-merasa-bersyukur-atas-keberlimpahan-air
Menurut Luhut, uji coba digitalisasi Bansos di Banyuwangi akan dimulai pada pertengahan September 2025, bahkan Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan hadir langsung pada peluncuran perdana tersebut.
“Jika implementasi di Banyuwangi berjalan baik hingga akhir tahun, pada Januari 2026 Presiden akan mencanangkan digitalisasi bansos secara nasional,” ujar Luhut.
Sistem digital ini diklaim mampu menekan potensi salah sasaran (inclusion dan exclusion error), meningkatkan transparansi, hingga memperkuat akuntabilitas penyaluran. Seluruh data penerima akan diverifikasi otomatis lintas lembaga, mulai BPJS, BI-Himbara, ATR/BPN, hingga Samsat.

Tak hanya efisiensi data, Luhut menambahkan, digitalisasi Bansos bisa menghemat anggaran lebih dari Rp500 triliun sekaligus memberi kontribusi signifikan pada pertumbuhan ekonomi nasional.
Bupati Ipuk menyampaikan apresiasi atas kepercayaan pemerintah pusat. Menurutnya, Banyuwangi siap menjadi laboratorium digital pemerintahan.
“Sejak 2012 kami sudah membangun pondasi digital, bahkan hingga ke desa-desa melalui jaringan fiber optic. Penunjukan ini sebuah kebanggaan sekaligus tantangan agar penyaluran bansos makin tepat sasaran,” tegas Ipuk.
Untuk mendukung program tersebut, Banyuwangi telah menyiapkan inovasi Banyuwangi One ID, sebuah sistem berbasis NIK yang terintegrasi dengan layanan publik melalui aplikasi Smart Kampung. “Dengan sistem ini, masyarakat bisa mengakses berbagai layanan cukup dengan satu identitas digital. Dan kami siap mengintegrasikannya dalam Data Tunggal Sensus Ekonomi Nasional,” imbuhnya.
