BanyuwangiNews.com – Semangat gotong royong masih menjadi kekuatan utama masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan. Hal ini tercermin dari kegiatan kerja bakti massal yang dilakukan warga RT 02/RW 03, Lingkungan Karanganom, Kelurahan Karangrejo, Banyuwangi, pada Minggu (27/07/2025). Puluhan warga dari berbagai usia, termasuk para pemuda, turut ambil bagian dalam aksi bersih-bersih sampah di sepanjang aliran sungai setempat.
Kegiatan ini diprakarsai oleh para pemuda lingkungan yang merasa prihatin dengan kondisi sungai yang mulai dipenuhi tumpukan sampah. Sampah-sampah tersebut tak hanya mengganggu aliran air, tetapi juga menjadi penyebab utama genangan dan potensi banjir ketika musim hujan datang.
“Sudah beberapa kali saat hujan deras turun, air di sekitar sini meluap. Setelah ditelusuri, ternyata banyak sampah menumpuk di sungai, dari plastik, kayu, sampai limbah rumah tangga,” ujar seorang pemuda setempat yang ikut dalam kerja bakti.
Kerja bakti tersebut dimulai sejak pagi hari. Dengan membawa alat sederhana seperti cangkul, karung, dan sabit, para warga menyisir bagian-bagian sungai yang tersumbat oleh sampah. Antusiasme terlihat dari wajah-wajah warga yang bahu-membahu tanpa mengenal lelah.
Erwin Efendi, selaku Ketua RW 03, mengapresiasi keterlibatan aktif para pemuda dalam kegiatan tersebut. Ia menegaskan bahwa menjaga kebersihan sungai bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat.
“Ini adalah langkah nyata dari kesadaran kolektif warga kami, khususnya para pemuda, bahwa lingkungan yang bersih dimulai dari diri sendiri dan komunitas sekitar. Sungai ini bukan tempat sampah. Kalau kita biarkan terus, dampaknya bisa sangat serius, mulai dari banjir hingga masalah kesehatan,” ujar Erwin.
Ia juga menekankan pentingnya mengedukasi masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan, terutama ke sungai. Menurutnya, kegiatan kerja bakti ini tak hanya bersifat fisik, tetapi juga menjadi media sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran warga.
“Kami harap kegiatan semacam ini bisa rutin dilakukan, tidak hanya ketika sungai sudah kotor. Yang paling penting adalah perubahan perilaku sehari-hari. Mari kita bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan, dimulai dari rumah masing-masing,” tambahnya.
Selain itu, Erwin berharap ke depan ada dukungan dari pihak kelurahan maupun dinas terkait untuk menambah fasilitas tempat sampah di wilayah tersebut, agar masyarakat lebih mudah membuang sampah pada tempatnya.
Kerja bakti hari itu ditutup dengan makan bersama sederhana di salah satu rumah warga, sebagai bentuk syukur dan kebersamaan. Warga berharap, dengan lingkungan yang lebih bersih, potensi banjir dapat diminimalisir, dan kualitas hidup di kampung mereka semakin baik.(Ali)