BanyuwangiNews.com – Upaya pengawasan distribusi bahan bakar minyak (BBM) oleh aparat di sejumlah SPBU wilayah perbatasan Banyuwangi tampaknya belum sepenuhnya menutup celah perburuan BBM oleh warga luar daerah. Pada Selasa (30/7), sejumlah pengendara motor yang diduga berasal dari Kabupaten Jember terpantau masih membawa jeriken berisi BBM melewati jalur alternatif Gumitir.

Meski pihak kepolisian telah mengintensifkan penjagaan di SPBU Kalibaru dan Glenmore untuk mengantisipasi pembelian menggunakan jeriken, nyatanya para pelaku masih menemukan celah. Sedikitnya 10 motor melintas membawa jeriken yang dibungkus dalam karung. Modusnya, BBM dibeli menggunakan sepeda motor dan kemudian disedot dari tangki ke dalam jeriken di lokasi terpisah dari SPBU.

“Sudah tidak ada yang beli langsung pakai jeriken di SPBU kami, tapi untuk yang beli pakai motor lalu dipindah ke jeriken, itu di luar kontrol kami,” jelas Mulyono, Pengawas SPBU Glenmore.

Mulyono menambahkan bahwa pihaknya tetap menerapkan batasan pembelian sesuai ketentuan, yakni maksimal 10 liter per sepeda motor dalam satu transaksi.

Sementara itu, akses jalur alternatif Gumitir yang menghubungkan Banyuwangi dan Jember kini dibuka lebih leluasa. Jika sebelumnya hanya dibuka hingga pukul 16.00, kini jalur tersebut bisa dilalui hingga malam bahkan dini hari.

“Banyak pengguna jalan yang harus melintas dalam kondisi darurat, jadi aturannya dilonggarkan. Kalau berani lewat malam ya silakan saja,” ujar M Sholeh, petugas keamanan perkebunan di sekitar simpang tiga Mrawan, perbatasan Kalibaru dan Silo.

Jalur alternatif tersebut kini kerap dimanfaatkan oleh para pembeli BBM asal Jember untuk kembali membawa hasil belanja mereka ke wilayah asal, memanfaatkan kelonggaran waktu operasional jalur dan minimnya pengawasan di malam hari.(Ali)