KKN UGM Sosialisasi Manfaat Desa Wisata Berbasis Agrowisata di Banyuwangi

Tegalsari — Potensi wisata di pedesaan kini tak lagi melulu soal keindahan alam semata. Pertanian, perkebunan, hingga kearifan budaya lokal mulai dilirik sebagai kekuatan baru dalam pengembangan pariwisata berbasis komunitas. Hal inilah yang menjadi dasar pelaksanaan program Sosialisasi Manfaat Desa Wisata Berbasis Agrowisata oleh Tim KKN-PPM UGM Semerbak Banyuwangi 2025 di Desa Tegalsari, Kecamatan Tegalsari, Kabupaten Banyuwangi.

Program yang dilaksanakan pada 11 Juli 2025 ini diprakarsai oleh Lilo Areenita Honey, mahasiswi Universitas Gadjah Mada (UGM) yang bertindak sebagai penanggung jawab kegiatan (Person in Charge/PIC). Kegiatan ini bertujuan memperkenalkan konsep desa wisata berbasis agrowisata kepada masyarakat serta menjajaki peluang pengembangan sektor tersebut melalui kolaborasi antara warga dan pemerintah desa.

Sosialisasi diikuti oleh 105 peserta yang terdiri dari perangkat desa, tokoh masyarakat, serta para petani setempat. Antusiasme peserta menunjukkan tingginya minat dan dukungan terhadap pengembangan desa wisata yang berangkat dari potensi lokal.

Kepala Desa, Sekretaris Desa, dan anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) turut hadir dalam kegiatan ini dan memberikan sambutan yang menggugah semangat. Sejak tahap perencanaan, program ini telah melibatkan koordinasi erat antara tim mahasiswa dan pemerintah desa, yang membuat seluruh kegiatan berjalan lancar dan kolaboratif.

Materi sosialisasi disampaikan secara interaktif, membahas potensi pertanian sebagai daya tarik wisata, strategi pemasaran desa wisata, serta pentingnya peran serta warga dalam membangun citra dan sistem pendukung pariwisata. Warga juga diberikan ruang untuk menyampaikan ide, masukan, serta tantangan yang mereka hadapi dalam pengelolaan potensi desa.

Seluruh masukan yang dikumpulkan dalam kegiatan ini akan dirumuskan dalam bentuk proposal perencanaan pengembangan Desa Wisata Tegalsari ke depan. Salah satu agenda penting yang juga didorong adalah pembentukan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) sebagai pondasi dalam membangun pariwisata berbasis komunitas.

“Saya merasa sangat senang melihat semangat masyarakat dalam program ini. Mereka datang tidak hanya untuk mendengar, tetapi juga membawa banyak ide dan cerita. Ini sangat memperkaya proses yang kami jalankan,” ujar Lilo Areenita Honey.

Dengan langkah awal yang kuat dan dukungan penuh dari warga serta pemerintah desa, Desa Tegalsari mulai menapaki jalan menuju desa wisata berbasis agrowisata. Harapannya, program ini dapat menjadi fondasi bagi pembangunan pariwisata yang inklusif, berkelanjutan, dan berpihak pada kekuatan lokal.

 

Related Post

Tinggalkan Komentar

banyuwanginews.com

Merupakan Media Online yang berada di Banyuwangi dengan mengutamakan informasi yang cerdas, Akurat dan berimbang