Kemenag Banyuwangi Instruksikan Madrasah Gelar Istighotsah, MAN 1 Banyuwangi Laksanakan dengan Khidmat
- by Admin
- 01 September 2025
BanyuwangiNews.com – Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Banyuwangi menindaklanjuti arahan Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur melalui surat resmi nomor: B-4336/Kw.13.01/HM.00/08/2025. Instruksi tersebut berisi imbauan agar seluruh madrasah, mulai dari jenjang Raudhatul Athfal (RA), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), hingga Madrasah Aliyah (MA), menyelenggarakan kegiatan istighotsah.
Kepala Seksi Pendidikan Madrasah (Kasi Penma) Kemenag Banyuwangi, Dimyati, menjelaskan bahwa istighotsah ini merupakan upaya bersama untuk memohon pertolongan kepada Allah SWT agar segala urusan bangsa diberi kelancaran. Selain itu, kegiatan ini diharapkan menjadi ikhtiar spiritual dalam menjaga persatuan dan kedamaian bangsa.
“Dengan istighotsah ini, kita berharap doa para guru, siswa, dan seluruh keluarga besar madrasah bisa menjadi wasilah untuk bangsa Indonesia. Semoga Allah SWT selalu melimpahkan kedamaian, menjaga persatuan, serta menjadikan negeri ini sejahtera lahir dan batin,” ungkap Dimyati.
BACA BERITA :
https://banyuwanginews.com/view/demonstrasi-dan-refleksi-moral-partai-politik
https://banyuwanginews.com/view/tni-polri-gelar-patroli-skala-besar-perkuat-keamanan-banyuwangi
https://banyuwanginews.com/view/petani-merasa-bersyukur-atas-keberlimpahan-air
Instruksi tersebut langsung ditindaklanjuti oleh berbagai madrasah di Banyuwangi. Salah satunya terlihat di MAN 1 Banyuwangi, yang pada Senin pagi (1/9/2025) menggelar istighotsah beriringan dengan kegiatan pembiasaan rutin sholat dhuha berjamaah di Masjid Darul Muta’alimin. Suasana khidmat menyelimuti masjid ketika ratusan siswa, guru, dan staf mengikuti doa bersama.
Sebelum istighotsah dimulai, Kepala MAN 1 Banyuwangi, Sugeng Maryono, memberikan pengarahan penting kepada seluruh siswa. Ia menekankan tiga poin utama yang harus dipatuhi sebagai bentuk tanggung jawab generasi muda terhadap bangsa:
1. Bijak Bermedia Sosial. Sugeng mengingatkan agar siswa tidak sembarangan berkomentar di media sosial. “Hindari hal-hal yang bisa memecah belah persatuan, menyebarkan hoaks, atau menimbulkan konflik. Gunakan media sosial untuk hal-hal positif,” tegasnya.
2. Tidak Terlibat Demonstrasi. Menurutnya, tugas utama siswa adalah belajar. “Fokuslah pada pendidikan. Jangan ikut-ikutan aksi demonstrasi yang bisa membahayakan keselamatan dan mengganggu konsentrasi belajar,” pesannya.
3. Belajar dengan Tekun. Sugeng menegaskan bahwa kondisi bangsa akan tetap baik bila generasi mudanya disiplin dan rajin menuntut ilmu. “Raih prestasi setinggi-tingginya untuk membanggakan orang tua, madrasah, dan bangsa Indonesia,” ujarnya.
Setelah pengarahan, kegiatan dilanjutkan dengan pembacaan istighotsah yang dipimpin oleh Ustadz Ahmad Mushollin. Doa bersama tersebut diikuti dengan penuh kekhusyukan, memohon keselamatan bagi warga madrasah khususnya, serta untuk Banyuwangi dan bangsa Indonesia pada umumnya.
Sugeng Maryono menambahkan bahwa istighotsah ini bukan sekadar ritual, melainkan wujud kepedulian nyata madrasah terhadap kondisi bangsa. “Kita percaya kekuatan doa sangat besar. Semoga melalui istighotsah ini, Allah SWT melindungi negeri kita dari segala marabahaya, menjauhkan dari perpecahan, dan selalu memberi jalan terbaik untuk kemajuan bangsa,” jelasnya.
Kegiatan tersebut mendapat sambutan positif dari siswa. Banyak yang merasa lebih tenang dan termotivasi untuk fokus belajar, sekaligus tetap bisa berkontribusi bagi bangsa melalui doa dan perilaku positif.
Dengan adanya program pembiasaan seperti sholat dhuha berjamaah dan istighotsah rutin, MAN 1 Banyuwangi meneguhkan komitmennya untuk mencetak lulusan yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga kuat secara spiritual, berakhlak mulia, dan cinta tanah air.
