BanyuwangiNews.com - Arus kendaraan menuju Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, mengalami kepadatan parah akibat terbatasnya operasional kapal penyeberangan. Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Rama Samtama Putra, mengimbau masyarakat yang hendak menyeberang ke Bali agar menunda perjalanan untuk sementara waktu.
"Kami mohon maaf atas kondisi ini. Kami sarankan masyarakat menunda perjalanan agar tidak terjebak kemacetan panjang," ujar Rama, Kamis (17/7/2025).
Namun, bagi masyarakat yang tetap harus melakukan perjalanan mendesak dari arah Surabaya, disarankan untuk tidak melintasi jalur Pantura Situbondo-Banyuwangi dan memilih rute alternatif lewat Jember via Gumitir. “Jalur itu masih bisa dilalui dan relatif lebih lengang,” tambahnya.
Kemacetan yang terjadi ini merupakan imbas dari tragedi tenggelamnya kapal KMP Tunu Pratama Jaya beberapa waktu lalu. Pemerintah kini melakukan inspeksi menyeluruh terhadap kapal-kapal eks Landing Craft Tank (LCT) yang melayani lintasan Ketapang-Gilimanuk. Selama proses inspeksi tersebut, operasional kapal-kapal ditangguhkan hingga dinyatakan layak layar.
“Biasanya ada 17 kapal LCM beroperasi, namun kini jumlahnya berkurang karena proses docking dan pemeriksaan oleh KSOP,” jelas Rama.
Pihak kepolisian terus menjalin koordinasi intensif dengan operator ASDP serta otoritas pelabuhan agar kapal-kapal yang sudah dinyatakan aman bisa segera kembali melayani penyeberangan. Tujuannya adalah untuk mengurangi antrean panjang kendaraan menuju Pelabuhan Ketapang.
Meski demikian, Rama menyebut kondisi lalu lintas kini mulai berangsur membaik. Ekor kemacetan kini berada di perbatasan Situbondo, namun arus kendaraan sudah mulai terputus-putus alias tidak padat sepenuhnya.
Guna mengurai kepadatan, sejak malam sebelumnya, ratusan personel Polresta Banyuwangi diterjunkan ke lokasi bersama sejumlah instansi terkait. Fokus utama pengamanan adalah mengantisipasi pengemudi yang memotong jalur atau melawan arah.
“Sejak semalam, kami kerahkan Satlantas, Sabhara hingga Pamobvit untuk melakukan pengamanan dan pengaturan. Anggota kami mobile di titik-titik kemacetan untuk menjaga kelancaran,” pungkasnya.