BanyuwangiNews.com – Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, memaparkan program prioritas yang akan dijalankan selama lima tahun ke depan. Program tersebut terdiri dari satu prioritas utama, dua prioritas wajib, dan tiga prioritas pengungkit, dengan fokus utama pada percepatan pengentasan kemiskinan.
"Kemiskinan tetap menjadi prioritas utama kami. Strategi kami jelas, yaitu meningkatkan pendapatan masyarakat miskin, meringankan beban pengeluaran mereka, serta mencegah munculnya transmisi kemiskinan baru," ujar Ipuk dalam Rapat Paripurna DPRD Banyuwangi terkait Penyampaian Pidato Sambutan Bupati Banyuwangi Masa Jabatan 2025-2030, di Gedung DPRD Banyuwangi, Rabu (5/3/2025).
Pada 2024, Banyuwangi tercatat sebagai kabupaten dengan tingkat kemiskinan terendah ketiga di Jawa Timur, yakni 6,54 persen. Ipuk menargetkan angka tersebut turun menjadi 4,5 persen sesuai dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.
Dua Prioritas Wajib: Pendidikan dan Kesehatan
Selain pengentasan kemiskinan, Pemkab Banyuwangi menetapkan dua sektor sebagai prioritas wajib, yaitu pendidikan dan kesehatan.
"Pendidikan harus berkualitas dan merata agar sumber daya manusia Banyuwangi memiliki daya saing dan berkarakter," kata Ipuk.
Di sektor kesehatan, Pemkab Banyuwangi berkomitmen menyediakan layanan yang berkualitas, terjangkau, dan dapat dinikmati semua kalangan. Selain itu, perhatian khusus akan diberikan pada pemenuhan gizi ibu hamil, anak usia dini, dan pelajar guna menyiapkan generasi emas Banyuwangi.
Tiga Prioritas Pengungkit
Untuk mempercepat pembangunan, tiga sektor ditetapkan sebagai prioritas pengungkit, yaitu:
- Penguatan sektor unggulan rakyat
- Pemerataan infrastruktur dasar, sosial, dan ekonomi
- Percepatan digitalisasi layanan publik
"Langkah ke depan jelas. Kita selesaikan dulu tiga prioritas pengungkit karena itu akan mempercepat pembangunan dan penyelesaian masalah lainnya. Dua prioritas wajib dijalankan sepanjang waktu. Jika semua berjalan optimal, maka akan berdampak pada prioritas utama, yaitu pengentasan kemiskinan," tegas Ipuk.
Program Pembangunan Banyuwangi
Untuk mendukung program kerakyatan, Pemkab Banyuwangi telah menyiapkan berbagai program pembangunan, di antaranya:
Pendidikan: Beasiswa kuliah untuk 1.000 anak muda Banyuwangi, pendirian Institut Seni Indonesia (ISI) di Banyuwangi, program zero drop out, serta perbaikan sekolah rusak.
Kesehatan: Jaminan kesehatan untuk seluruh penduduk, pembangunan rumah sakit di daerah selatan, pusat jantung dan stroke di RSUD Blambangan, serta peningkatan layanan kesehatan, SDM, dan sarana prasarana.
Infrastruktur: Penyelesaian pembangunan Jalan Lintas Timur (JLT) dan Jalan Lintas Selatan (Pansela), peningkatan kualitas jalan di 518 ruas jalan kabupaten, serta perbaikan 10.000 rumah tidak layak huni.
Lingkungan: Pembangunan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Wongsorejo dan Tempat Pengolahan Sampah (TPS) Karetan.
Dengan berbagai program tersebut, Pemkab Banyuwangi optimistis dapat mencapai target pembangunan yang lebih baik demi kesejahteraan masyarakat.(Amn/BanyuwangiNews.com)