BBM Langka di Jember, Warga Rela Tempuh Jalur Berbahaya hingga Terjatuh demi Pertalite Di Banyuwangi

Antrean panjang kendaraan roda dua dan empat tampak di SPBU Curahketangi, Setail, Genteng, Banyuwangi, Minggu (28/7). Warga dari Jember memadati SPBU ini untuk mendapatkan BBM, imbas dari kelangkaan pertalite dan ditutupnya Jalur Gumitir. Foto : Ali

BanyuwangiNews.com – Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite di Kabupaten Jember kian memprihatinkan. Sejumlah warga terpaksa menempuh perjalanan jauh dan melewati jalur alternatif yang rusak dan membahayakan keselamatan hanya untuk mendapatkan beberapa liter bensin.

M. Ridho (39), warga Pakusari, Jember, menjadi salah satu dari sekian banyak orang yang harus mencari BBM ke luar daerah. Ia menempuh perjalanan sekitar dua jam menuju SPBU Curahketangi, Kecamatan Genteng, Banyuwangi, dengan kondisi jalan yang tidak bersahabat.

“Taruhane nyawa, Mas,” ujar Ridho, Selasa(29/7). “Lewat jalur alternatif yang licin dan banyak lubang. Saya sendiri nyaris tergelincir, dan tadi ada juga pengendara lain yang jatuh karena menghindari jalan berlubang.”

Ridho menjelaskan bahwa BBM di wilayah Jember, khususnya pertalite, sangat sulit didapat. Kalaupun ada, harga di pengecer melambung tinggi. “Di tempat saya bisa Rp 15 ribu per liter. Tapi saya dengar ada yang jual sampai Rp 20 ribu,” ungkapnya.

Kondisi lebih parah disampaikan oleh Ahmad (40), warga Kecamatan Mayang. Ia menyebut harga pertalite eceran di wilayahnya bahkan sudah menyentuh angka Rp 25 ribu per liter. “Sudah tidak masuk akal. Tapi warga tidak punya pilihan. Motor butuh jalan,” katanya.

Salah satu faktor pemicu kelangkaan ini adalah ditutupnya total Jalur Gumitir sejak Kamis (24/7). Jalan strategis yang menghubungkan Jember dan Banyuwangi ini ditutup karena ada pengerjaan perbaikan dan penguatan tebing. Akibatnya, distribusi BBM terganggu dan pasokan tersendat.

Ismail (65), pengawas SPBU Curahketangi, membenarkan adanya penurunan tajam penjualan BBM jenis solar. “Biasanya kami bisa jual 15 ribu liter per hari, sekarang cuma 3.000 liter. Kendaraan besar yang biasa lewat Gumitir tidak ada lagi,” ucapnya.

Penjualan pertalite sendiri masih stabil, namun mulai terlihat adanya lonjakan pembeli dari luar daerah. “Banyak yang dari Jember. Mereka datang naik motor besar, isi penuh tangki, kemungkinan untuk dijual lagi di sana,” tambah Ismail.

Pantauan di lapangan juga menunjukkan antrean mengular di SPBU wilayah Glenmore dan Kalibaru. Banyak warga dari Jember yang rela menempuh jarak puluhan kilometer demi mendapatkan BBM.

Situasi ini menjadi peringatan serius bagi pemerintah. Tidak hanya berdampak pada ekonomi warga, tetapi juga mengancam keselamatan mereka yang terpaksa melintasi jalur-jalur ekstrem demi bertahan hidup dan beraktivitas. Diperlukan langkah cepat dan konkret untuk mengatasi kelangkaan BBM serta mempercepat perbaikan jalur distribusi yang terputus.(Ali)

 

 

Related Post

Tinggalkan Komentar

banyuwanginews.com

Merupakan Media Online yang berada di Banyuwangi dengan mengutamakan informasi yang cerdas, Akurat dan berimbang