BanyuwangiNews.com -  Menteri Sosial RI, Saifullah Yusuf, menegaskan bahwa bantuan sosial (bansos) bukanlah program permanen. Hal itu disampaikannya saat mendampingi kunjungan Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Pandjaitan, di Desa Gombengsari, Banyuwangi.

Menurutnya, bansos hanya diperuntukkan bagi kelompok rentan seperti lansia dan penyandang disabilitas. Sementara masyarakat usia produktif didorong mengikuti program pemberdayaan. “Pemerintah menargetkan, dalam lima tahun, penerima bansos produktif bisa berubah status menjadi mandiri. Kita siapkan bantuan modal, pelatihan, dan kesempatan kerja,” jelas Saifullah.

Ia menilai, program pemberdayaan bernilai lebih besar dibanding bansos reguler. “Tujuannya agar masyarakat tidak terus bergantung pada bantuan, tapi bisa meningkatkan taraf hidupnya,” tegasnya.

Selain itu, digitalisasi bansos juga membuka kesempatan warga untuk mendaftar secara mandiri tanpa harus menunggu usulan dari RT/RW. “Jika ada kendala, masyarakat bisa dibantu pendamping desa atau ASN yang ditugaskan bupati,” imbuhnya.

Saifullah menekankan, digitalisasi bukan hanya memperbaiki sistem bansos, tetapi juga mendongkrak literasi teknologi masyarakat desa. “Bansos hanyalah pintu masuk. Yang lebih penting adalah bagaimana masyarakat desa semakin melek digital dan berdaya secara ekonomi,” tandasnya.