Banyuwangi – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Banyuwangi menjalin koordinasi dengan Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Keluarga Berencana (Dinsos PPKB) Kabupaten Banyuwangi guna meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana alam. Pertemuan ini bertujuan memastikan langkah-langkah strategis dalam menghadapi situasi darurat.

Kepala Lapas Banyuwangi, Mochamad Mukaffi, menekankan pentingnya sinergi dengan Dinsos PPKB, terutama dalam hal bantuan sosial dan logistik jika terjadi bencana. Bantuan ini diharapkan tidak hanya untuk warga binaan, tetapi juga bagi petugas Lapas serta pihak-pihak yang terlibat dalam penanganan darurat.

"Kami berharap Dinas Sosial dapat membantu menyediakan kebutuhan dasar seperti makanan, minuman, dan tempat evakuasi sementara. Selain itu, pendampingan psikososial bagi warga binaan juga sangat penting untuk memulihkan kondisi mental mereka pascabencana," ujar Mukaffi.

Selain itu, Lapas Banyuwangi juga meminta dukungan berupa penyediaan tenda atau lokasi evakuasi sementara jika blok hunian mengalami kerusakan akibat bencana.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinsos PPKB Banyuwangi, Henik Setyorini, menyatakan kesiapan instansinya dalam memberikan bantuan. Ia menjelaskan bahwa Dinsos PPKB memiliki Tim Tagana (Taruna Tanggap Bencana) yang siap siaga 24 jam untuk memberikan bantuan logistik, pendampingan psikososial, serta melakukan evakuasi jika diperlukan.

"Kami memiliki Tim Tagana yang terlatih dan siap memberikan respon cepat, baik dalam hal logistik maupun pendampingan bagi warga binaan dan petugas yang terdampak bencana," kata Henik.

Melalui kerja sama ini, kedua instansi berkomitmen untuk memperkuat kesiapsiagaan dan meminimalisir dampak bencana alam bagi warga binaan serta petugas Lapas. Dengan koordinasi yang baik, diharapkan keselamatan dan kesejahteraan semua pihak yang terdampak dapat terjamin. (amn)