Banyuwangi – Dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan, khususnya daerah aliran sungai (DAS), Koordinator Sumber Daya Alam (Korsda) Banyuwangi, Puput Waskito, terus menggencarkan Program Sekardadu (Sekolah Rawat Daerah Aliran Sungai). Program ini telah dilaksanakan di wilayah Kalipuro dengan melibatkan empat sekolah dasar dan madrasah ibtidaiyah (MI).

Program Sekardadu menyasar siswa sekolah dasar dan tokoh masyarakat sebagai ujung tombak edukasi dan perubahan perilaku dalam menjaga kebersihan lingkungan, terutama sungai dan saluran irigasi. Hasilnya cukup menggembirakan: sejak program ini digulirkan, tingkat kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan di aliran sungai meningkat hingga 50 persen.

“Jikapun ada yang masih membuang sampah, sudah bisa kita antisipasi lebih dini melalui edukasi yang dilakukan oleh siswa dan para tokoh masyarakat yang terlibat dalam program ini,” ujar Puput Waskito.

Tahap selanjutnya, program ini akan menyasar wilayah Kecamatan Wongsorejo, tepatnya di Desa Sidodadi dan Desa Bajulmati. Di dua desa tersebut, akan melibatkan lima sekolah yakni SDN 1, SDN 2, SDN 3, serta dua lembaga pendidikan swasta yakni Ibrahimy dan Al Imarah Bajulmati, Kecamatan Wongsorejo.

Tahun ini, Sekardadu juga dilaksanakan di area Dam Patemon dengan menggandeng empat sekolah. Program ini diharapkan menjadi gerakan masif dalam mencegah pencemaran lingkungan, sekaligus menanamkan kepedulian terhadap kelestarian sungai sejak usia dini.

“Program Sekardadu bukan hanya kegiatan bersih-bersih, tapi juga gerakan edukasi berkelanjutan. Harapannya, anak-anak tumbuh dengan kesadaran menjaga lingkungan, dan menjadi agen perubahan di komunitas mereka,” tambah Puput.

Dengan kolaborasi antara sekolah, masyarakat, dan pemerintah, Sekardadu diharapkan mampu menjadi model edukasi lingkungan yang efektif di berbagai daerah. (amn)