Dua Atlet Senam Kabupaten Banyuwangi Merasa Di Abaikan Pelatih, Telah Habiskan Jutaan Rupiah

dua Atlet Yang Terabaikan Pelatih Septi Dan Kansa

BanyuwangiNews.com-Dua orang tua atlet senam tersebut Kartika dan rejeki rosmaulina menyatakan adanya kejengkelan yang amat besar terhadap pelatih dan sekaligus Ketua Cabor Persani Banyuwangi, Nur Efendi.  

Dikarenakan hingga saat ini kontroversi yang terjadi didalam Cabor Persani Banyuwangi belum menemukan titik terang setelah dua atlet senam tersebut bersurat kepada tiga instansi.Padahal dalam cabor senam dua atlet inilah kansa dan septi yang biasah mengikuti berbagai event lomba cabor senam, Yang kini merasa terabaikan oleh sang pelatih Setelah gelaran Popda XIV 2024 di Kabupaten Bangkalan. 

"Kansa sering mengikuti event cabor persani yang terbilang cukup mentereng prestasinya, 

keduanya juga pernah mendapatkan beragam medali dan trophy di berbagai ajang kompetisi dan kejuaraan baik lokal, daerah, provinsi hingga internasional," ujar Kartika 

"Yang nama event atau perlombaan itu wajar adanya menang ataupun kalah Tapi jangan begitu, masak anak saya didiamkan oleh pelatih," Ujar Kartika. 

Seharusnya seorang pelatih itu jika ada atlet yang gugur dalam pertandingannya harus tetap memberikan suport terus guna tidak jatuh mental dan malas untuk kembali dalam berlatih. 

Kartika menyatakan malah saya sendiri yang terus memberikan suport kepada anak saya, agar mereka tidak berputus asa dan tetap eksis dari petang hingga malam hari. Harusnya tetap di rangkul. 

Padahal anaknya tergolong atlet senam senior di tubuh Persani Banyuwangi, tapi justru anak saya berbeda yang di alami anak asaya malah di cuekin bahkan tidak pernah di beritahu jadwal latihan yang di laksanakan secara berkala. 

"Karena tidak dimasukkan Grup WA baru, anak saya masih sempat bertanya ke teman-temannya sesama atlet senam. Begitu mau berangkat, eh ternyata pelatih alasan ada urusan lain," imbuhnya lagi. 

Nasip pilu juga di rasakan oleh Rejeki Rosmaulina, ibu dari Septianti Levinauli Yenemia (15), pun mengungkapkan kisah yang sama. Intinya, ada gelagat Nur Efendi selaku pelatih untuk menyingkirkan putrinya dari Persani Banyuwangi. 

"Septi dan Kansa pernah disarankan oleh pelatih ikut pemusatan latihan di Sidoarjo selama tiga bulan dalam rangka Popda XIV 2024 di Bangkalan. Kami habis biaya banyak, sementara pelatih selaku Ketua Cabor Persani Banyuwangi cuma bantu Rp3 juta untuk dua anak," tutur Rejeki. 

Inilah yang membuat Rejeki maupun Kartika selaku orang tua atlet senam merasa kesal dengan sikap sang pelatih yang kini mengabaikan anak-anaknya. 

"Tiga bulan saya dampingi anak di Sidoarjo, habis biaya banyak tetap kami jalani demi mengikuti saran pelatih. Lha kok sekarang begini jadinya," timpal Kartika yang duduk di samping Rosmaulina. 

Nur Efendi membantah mengabaikan dua atlet senamnya. Ia mengakui jika Kansa dan Septi adalah didiknya sejak usia SD. Hanya saja ketika Popda XIV 2024 di Bangkalan sikapnya berbeda dan dirasa kurang memiliki etika. 

"Saya ajak berlatih karena sebentar lagi tanding, malah latihan dengan tim dari Bangkalan. Padahal atlet lain dari Banyuwangi mengikuti latihan bersama. Saya suruh turun ke bawah malah tak diindahkan," Ujar Nur Efendi. 

Singkat cerita, pada laga Popda XIV 2024 Kansa dan Septi kalah sehingga gagal mendulang prestasi. Padahal atas sarannya kedua atlet senam itu sudah diikutkan pemusatan latihan di Sidoarjo. 

Soal status di Persani Banyuwangi, Nur Efendi menegaskan secara administrasi masih tercatat sebagai atlet senam Banyuwangi. 

"Kalau secara administrasi masih atlet senam Persani Banyuwangi. Tapi secara lisan orang tua atlet sudah pernah menyatakan mengundurkan diri," ujarnya. (Ali) 

Related Post

Tinggalkan Komentar

banyuwanginews.com

Merupakan Media Online yang berada di Banyuwangi dengan mengutamakan informasi yang cerdas, Akurat dan berimbang