Fenomena Perang Sarung di Banyuwangi, Merusak Kesucian Ramadhan

Belasan pemuda terjaring patroli Polresta Banyuwangi saat hendak perang sarung.

BanyuwangiNews.com - Pada bulan Ramadhan 2025, fenomena "perang sarung" kembali marak di wilayah Banyuwangi, termasuk Kecamatan Cluring. Aksi ini melibatkan sekelompok remaja yang mengikat ujung sarung mereka dan saling beradu, biasanya menjelang waktu sahur. 

Meskipun dianggap sebagai bentuk permainan, kegiatan ini menimbulkan keresahan di masyarakat karena berpotensi memicu konflik dan mengganggu ketertiban umum.

Untuk mengantisipasi dan mencegah terjadinya perang sarung serta balap liar selama bulan suci Ramadhan, Polresta Banyuwangi telah meningkatkan patroli pada waktu sahur. Patroli ini diperluas hingga ke pelosok desa dengan melibatkan personel dari polsek-polsek di jajaran Polresta Banyuwangi. 

"Patroli rutin ini bertujuan memastikan keamanan serta ketertiban masyarakat selama bulan Ramadhan. Kegiatan patroli dilaksanakan setiap hari secara serentak oleh polsek jajaran Polresta Banyuwangi, dimulai pukul 02.00 hingga 04.45 WIB," ungkap Kasat Samapta AKP Basori Alwi. 

Selain mengantisipasi balap liar dan perang sarung, patroli ini juga memberikan pelayanan prima kepada masyarakat yang melaksanakan ibadah di bulan Ramadhan. 

Tim Patroli Perintis Presisi Polresta Banyuwangi terus bergerak. Sejumlah personel menggelar patroli di sejumlah titik rawan pada Rabu hingga Kamis malam (5–6 Maret 2025). Patroli ini menyasar kawasan Kantor Pemkab Banyuwangi, Tempat Pemakaman Umum (TPU) Singonegaran, serta area Pendopo Sabha Swagata Blambangan.

Hasilnya, tim patroli berhasil mengamankan 11 remaja yang diduga akan melakukan aksi perang sarung di sekitar area pendopo. Mereka yang diamankan adalah PA (16), VRP (16), YD (17), MDA (17), NF (16), AK (16), MF (17), MA (16), RAM (15), dan MRS (15).

Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Rama Samtama Putra, menegaskan bahwa patroli ini merupakan langkah preventif guna menekan potensi gangguan keamanan di wilayah hukum Polresta Banyuwangi.

"Kami akan terus meningkatkan patroli di wilayah Banyuwangi untuk memastikan situasi tetap kondusif. Sebanyak 11 remaja yang diamankan telah didata dan diberikan pembinaan agar tidak mengulangi perbuatannya," ujar Kombes Pol Rama.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk berperan aktif dalam menjaga keamanan lingkungan serta segera melaporkan jika menemukan aktivitas yang mencurigakan.

"Patroli ini akan terus dilakukan demi menciptakan situasi yang aman, nyaman, dan kondusif bagi masyarakat Banyuwangi. Terlebih di bulan Ramadan ini, mari bersama-sama menjunjung nilai-nilai kebersamaan dan kedamaian. Jika ada potensi gangguan keamanan, segera laporkan kepada pihak berwenang," tambahnya.

Sementara itu, Kasat Samapta Polresta Banyuwangi, Kompol Basori Alwi, mengingatkan para orang tua agar lebih ketat dalam mengawasi anak-anak mereka.

"Jika masyarakat mengetahui atau mencurigai akan terjadi tawuran atau perang sarung, segera laporkan kepada kepolisian terdekat agar dapat dicegah sebelum terjadi," tegasnya.

Setelah diberikan pembinaan, para remaja tersebut juga diminta membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya sebelum akhirnya dipulangkan ke rumah masing-masing. (amn) 

Related Post

banyuwanginews.com

Merupakan Media Online yang berada di Banyuwangi dengan mengutamakan informasi yang cerdas, Akurat dan berimbang